"Dari sisi suplai, ekspor Indonesia juga terkontraksi 8 persen pada semester I-2025, akibat kondisi cuaca yang menantang," kata Erindra.
Menurut dia, penurunan impor batu bara China karena Beijing terus mendongkrak produksi batu baranya. Produksi batu bara domestik naik 7 persen sehingga membuat cadangan dalam posisi yang tinggi.
Di tengah pelemahan harga, produsen batu bara ICI 4 juga semakin efisien akibat biaya royalti yang turun. Dia menilai, biaya produksi ICI 4 turun ke level USD40-45 per ton, bahkan ada produsen yang mempunyai biaya produksi USD35 per ton.
Erindra menilai, harga batu bara mendekati biaya produksinya, sehingga risiko penurunan harga semakin terbatas. Namun, pembalikan harga dalam jangka pendek juga sulit akibat kondisi lesunya permintaan.
BRI Danareksa Sekuritas menyematkan status NETRAL untuk sektor batu bara. Saham PT United Tractors Tbk (UNTR) dinilai memiliki profil bisnis yang defensif akibat diversifikasi serta memiliki dividend yield yang menarik di kisaran 8 persen.
(Rahmat Fiansyah)