Ekspor produk minyak sawit Malaysia meningkat 4,3 persen secara bulanan pada Oktober, menurut perusahaan inspeksi independen AmSpec Agri Malaysia. Data dari lembaga survei kargo Intertek Testing Services menunjukkan kenaikan serupa sebesar 5,2 persen.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia mencatat ekspor minyak sawit mentah dan olahan mencapai 17,58 juta ton sepanjang Januari–September, naik 11,62 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Harga minyak mentah dunia naik pada Senin setelah OPEC+ memutuskan menunda kenaikan produksi pada kuartal pertama tahun depan, meredakan kekhawatiran akan kelebihan pasokan. Namun, data manufaktur yang lemah di Asia membatasi penguatan harga.
Kenaikan harga minyak mentah membuat minyak sawit lebih menarik sebagai bahan baku biodiesel.
Sementara itu, nilai tukar ringgit—mata uang perdagangan minyak sawit—melemah 0,24 persen terhadap dolar AS, menjadikan harga sawit lebih menarik bagi pembeli dengan mata uang asing.