Dari sisi ekspor, survei kargo Intertek mencatat penurunan pengiriman November sebesar 19,7 persen secara bulanan.
Kewaspadaan pasar juga meningkat menjelang rilis data inflasi CPI dan PPI China, karena risiko deflasi yang masih berlanjut menimbulkan ketidakpastian terhadap prospek permintaan.
Meski begitu, pelemahan ringgit membantu menahan tekanan, bersamaan dengan kekhawatiran gangguan pasokan akibat banjir di beberapa wilayah penghasil utama.
Di India sebagai pembeli terbesar, sejumlah produsen dilaporkan membatalkan sekitar 70.000 ton minyak kedelai mentah untuk pengiriman Desember-Januari karena harga global yang tinggi dan lemahnya rupee, sehingga beralih ke minyak sawit.
Pola pembelian musiman menjelang Tahun Baru Imlek dan Ramadan tahun depan juga turut memberikan dukungan. (Aldo Fernando)