Sementara itu dealer lain memproyeksikan harga CPO akan berkisar di antara MYR3.300 sampai MYR3.500 per ton, di tengah persediaan yang tinggi dan sentimen kekhawatiran terhadap resesi global.
"Harga yang lebih rendah diharapkan dapat menguntungkan konsumen sekaligus membantu meringankan lonjakan inflasi pangan," lanjutnya.
Sebelumnya, Bursa Malaysia Derivatives Berhad (BMD) pada penutupan akhir pekan ini menunjukkan kontrak CPO September turun MYR711 menjadi MYR3.438 per ton. Untuk periode Oktober koreksi di MYR3.542 per ton, sedangkan pengiriman November tertekan di MYR3.579 per ton
Sedangkan harga CPO fisik untuk September turun menjadi MYR3.650 per ton. Katalis yang membebani harga adalah performa harga minyak nabati lain, seperti minyak kedelai yang lebih rendah dipicu pembatasan mobilitas di sejumlah kota di China atas Covid-19, juga produksi CPO yang berlimpah.
(DES)