“Hingga akhir 2023, kami telah melakukan peremajaan dengan menumbang 675 hektare pohon kelapa sawit yang kurang produktif dan menanam kembali 500 hektare untuk memastikan kebun kami berada dalam kondisi usia prima,” ujar Andrianto.
Sementara dari segmen usaha Energi Terbarukan (EBT) juga memberikan kontribusi melalui penjualan palm kernel shell (PKS), dengan pendapatan sebesar Rp162 miliar. Komoditas ini merupakan salah satu produk ekspor utama yang dipasarkan ke Jepang bekerja sama dengan Erex Singapore Pte. Ltd. Hingga kuartal ini, DSNG telah mengekspor sebanyak 84 ribu ton PKS.
Dari sisi produksi, jumlah Tandan Buah Segar (TBS) yang diproduksi oleh segmen kelapa sawit pada kuartal III-2024 mengalami penurunan sebesar 5,1 persen, dari 1,64 juta ton menjadi 1,56 juta ton.
Penurunan ini sejalan penurunan produksi yang dialami oleh industri kelapa sawit, yang disebabkan oleh dampak cuaca kering yang terjadi sejak tahun lalu, terutama di wilayah Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
“Selain itu, perbaikan rendemen (yield recovery) cenderung terhenti di sepanjang tahun 2024, sehingga pertumbuhan output CPO secara industri juga mengalami perlambatan,” tutur Andrianto.