Sementara itu, persediaan akhir bulan diperkirakan stabil atau sedikit meningkat setelah mencapai level tertinggi dalam enam setengah tahun pada Oktober lalu.
Pejabat perdagangan dan industri Malaysia memperkirakan, dilansir dari Reuters, produksi minyak sawit mentah negara itu melampaui 20 juta ton untuk pertama kalinya pada 2025, didukung oleh cuaca yang baik, pasokan tenaga kerja yang lebih memadai, dan hasil panen lebih tinggi dari perkebunan baru.
Sejauh pekan ini, harga minyak sawit bergerak naik, memulihkan posisi setelah tiga hari pelemahan, di tengah ekspektasi bahwa produsen utama Indonesia mungkin akan menaikkan mandat biodiesel dari 40 persen (B40) menjadi 50 persen (B50) pada paruh kedua 2026.
Dalam jangka panjang, Indonesia juga berencana menerapkan kewajiban pencampuran etanol dalam bahan bakar mulai 2028 guna mengurangi ketergantungan terhadap impor minyak bumi.
Sementara, Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Eddy Martono mengatakan produksi minyak sawit periode Januari-September mencapai lebih dari 43 juta ton, naik 11 persen dibanding tahun sebelumnya. (Aldo Fernando)