“Stok minyak sawit diperkirakan akan melanjutkan tren naik mulai bulan April tahun ini, karena produksi kemungkinan akan tetap dalam tren naik karena faktor musiman. Sementara itu, ekspor diperkirakan akan melemah karena tidak adanya permintaan yang didorong oleh perayaan hari raya dan lemahnya daya saing harga minyak sawit dibandingkan minyak pesaing lainnya,” kata HLIB dalam sebuah catatan.
Menurut Intertek Services, selama Maret 2024, terjadi peningkatan tajam ekspor terutama didorong oleh peningkatan ekspor ke India, Afrika, dan Asia Oseania.
Secara kumulatif, ekspor CPO pada 1Q24 turun sedikit sebesar 1,6 persen YOY menjadi 3,69 juta ton, terutama disebabkan oleh penurunan ekspor ke China.
Intertek Services juga mengindikasikan bahwa pengiriman minyak sawit Malaysia meningkat sebesar 12,7 persen MoM menjadi 431.200 ton selama 10 hari pertama bulan April 2024. Terutama disebabkan oleh peningkatan ekspor ke Asia Oseania, Uni Eropa, dan India.
Senada dengan HLIB, CIMB Securities memperkirakan pasokan minyak sawit akan tetap terbatas pada April karena berkurangnya hari kerja dan berkurangnya tenaga kerja selama liburan Hari Raya.