Di India, sebagai importir minyak sawit terbesar dunia, impor pada Maret melonjak hampir 14 persen. Permintaan diperkirakan terus meningkat seiring menipisnya stok dan kebutuhan menjelang musim perayaan.
Ketegangan dagang antara AS dan China yang semakin meningkat juga dapat mendorong China mengurangi impor kedelai dari AS. Hal ini berpotensi mendukung permintaan minyak sawit sebagai alternatif.
Proyeksi Sepekan
Analis David Ng memperkirakan harga CPO pekan ini bergerak dengan kecenderungan lemah, seiring sentimen pasar yang masih lesu dan produksi yang meningkat. Ia memperkirakan harga bergerak di kisaran MYR3.900 hingga MYR4.100 per ton.
Sementara itu, trader senior dari Interband Group of Companies, Jim Teh, menyebut pasar CPO tengah mengalami koreksi teknikal dan diperkirakan berada dalam kisaran MYR3.800 hingga MYR4.000 per ton.
“Stok melimpah di Malaysia dan Indonesia. Cuaca yang mendukung membuat produksi pada April di kedua negara diperkirakan baik. Pembelian fisik akan datang dari China, India, Pakistan, Timur Tengah, dan Uni Eropa,” ujarnya.