Kepala riset komoditas Sunvin Group yang berbasis di Mumbai, Anilkumar Bagani, memperkirakan harga CPO bergerak dalam kisaran MYR3.850 hingga MYR4.200 per ton. Fokus pasar akan tertuju pada laju produksi di Malaysia serta kejelasan mandat renewable volume obligations (RVOs) AS untuk 2025 dan 2026.
Ia menambahkan, data produksi minyak sawit pada 1–20 April dari Southern Peninsular Palm Oil Millers' Association (SPPOMA) dan Malaysian Palm Oil Association akan menjadi perhatian utama. Berdasarkan estimasi SPPOMA untuk periode 1–15 April, produksi tercatat naik 3,97 persen dan pasar memperkirakan pertumbuhan produksi minyak sawit sepanjang April mencapai dua digit secara bulanan.
Anilkumar juga mencatat, terdapat ekspektasi bahwa Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA) menaikkan mandat RVO untuk 2025 menjadi 5,25 miliar galon dari 3,35 miliar galon pada 2024. Hal ini diperkirakan mendorong harga minyak kedelai naik, dan memperkuat sentimen positif mengingat rendahnya stok minyak kedelai di AS.
“Mandat biodiesel di Brasil yang saat ini berada di level 14 persen juga kemungkinan naik menjadi 15 persen,” ujarnya. (Aldo Fernando)