Indeks dolar AS turun, dengan ICE Dollar Index terakhir tercatat melemah 0,31 poin menjadi 103,52.
Imbal hasil obligasi AS juga mengalami penurunan, di mana obligasi dua tahun terakhir tercatat membayar 3,976 persen, terkoreksi 0,65 basis poin, sedangkan imbal hasil obligasi 10 tahun melemah 1,6 poin menjadi 4,08 persen.
Managing Partner di Sprott, Ryan McIntyre, dilansir dari Dow Jones Newswires, Jumat (18/10), menyatakan, emas kemungkinan akan berkinerja baik dalam jangka panjang.
Hal tersebut, kata McIntyre, didukung oleh tren utama seperti pelemahan nilai dolar AS, ketidakstabilan fiskal di banyak negara Barat, serta kebutuhan global akan aset yang independen dari lembaga keuangan dan aset lainnya.
McIntyre menambahkan, permintaan fisik emas—berbeda dengan permintaan investor—kemungkinan lemah karena harga emas yang tinggi dan kenaikan tajam belakangan ini.