Dalam kesepakatan terbaru, AS akan memangkas tarif tambahan atas impor dari China yang diberlakukan sejak April tahun ini, dari 145 persen menjadi 30 persen. Sementara itu, tarif China terhadap produk AS juga turun dari 125 persen menjadi 10 persen. Kebijakan ini berlaku selama 90 hari.
Pasar lain turut bereaksi terhadap kabar tersebut. Dolar AS menguat ke level tertinggi dalam lebih dari satu bulan, sementara bursa saham global menguat. Penguatan dolar membuat harga emas menjadi lebih mahal bagi investor luar negeri.
“Bulls emas di kontrak Juni kehilangan keunggulan teknikal dalam jangka pendek. Target berikutnya adalah menutup perdagangan di atas level resistance kuat di USD3.350. Resistance awal berada di USD3.250, lalu USD3.275,” ujar analis senior di Kitco Metals, Jim Wyckoff.
Dengan penurunan hari ini, harga emas sudah turun dalam tiga dari empat hari terakhir dan menyentuh level terendah sejak 1 Mei.
“Ini bukan kejutan,” kata analis Mizuho Securities USA, Robert Yawger, dikutip Dow Jones Newswires. “Emas jelas menjadi salah satu pihak yang paling dirugikan dari kesepakatan dagang AS-China.”