Kebijakan Trump, seperti pemotongan pajak yang tidak terdanai, pelonggaran regulasi, dan tarif perdagangan, diperkirakan menambah ketidakpastian serta berpotensi mendorong inflasi.
Laporan tersebut juga mencatat bahwa kebijakan moneter global telah memasuki siklus pemotongan suku bunga, yang mendukung pertumbuhan ekonomi.
Jika kurva imbal hasil Treasury AS menjadi panduan yang andal, kemungkinan besar AS akan memasuki resesi pada 2025.
Kondisi ini dapat menyebabkan lebih banyak pemotongan suku bunga, dolar yang lebih lemah, dan mendukung kenaikan harga emas seiring penurunan suku bunga riil.
Meskipun ketegangan geopolitik dapat mereda jika terjadi resolusi konflik di Ukraina, risiko baru dapat muncul dari meningkatnya tarif perdagangan di bawah Trump.