Analis menilai reli emas tahun ini ditopang oleh pembelian bank sentral yang berkelanjutan, upaya diversifikasi dari dolar AS, permintaan aset lindung nilai di tengah ketegangan geopolitik dan perdagangan, serta pelemahan dolar secara umum.
Ketidakpastian kebijakan di bawah Presiden Donald Trump juga menambah daya tarik emas. Perseteruan terbuka Trump dengan The Fed—termasuk kritik terhadap Ketua Jerome Powell dan dorongan untuk mencopot Gubernur Lisa Cook—menimbulkan kekhawatiran soal independensi bank sentral.
“Dugaan tuduhan terhadap Cook menjadi peringatan bagi anggota FOMC lain agar tunduk pada tekanan pemerintah untuk pemangkasan suku bunga lebih dalam. Dalam situasi ini, investasi emas makin menarik,” demikian kata analis Commerzbank dalam sebuah catatan.
Perhatian kini beralih ke data ketenagakerjaan AS pada Jumat. Menurut analis MarketPulse OANDA, Zain Vawda, data yang lemah bisa memicu kembali spekulasi soal pemangkasan 50 basis poin di September.
“Saya tidak berpikir itu akan terjadi, sekalipun data NFP buruk. Namun, pasar bisa mulai memasang kemungkinan tersebut, dan itu bisa mendorong reli emas,” imbuh Vawda.