sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Emas Tembus Rekor USD4.000, Investor Berlindung ke Aset Aman

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
09/10/2025 07:05 WIB
Harga emas dunia melonjak menembus level USD4.000 per ons untuk pertama kalinya pada Rabu (8/10/2025).
Harga Emas Tembus Rekor USD4.000, Investor Berlindung ke Aset Aman. (Foto: Freepik)
Harga Emas Tembus Rekor USD4.000, Investor Berlindung ke Aset Aman. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga emas dunia melonjak menembus level USD4.000 per ons untuk pertama kalinya pada Rabu (8/10/2025).

Kenaikan ini memperpanjang reli besar yang dipicu oleh ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global, serta ekspektasi pemangkasan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang mendorong arus dana ke aset lindung nilai.

Harga emas spot (XAU/USD) naik 1,44 persen ke USD4.041,90 per ons, usai sempat menyentuh rekor tertinggi USD4.059,35.

“Penguatan emas mencerminkan kondisi makroekonomi dan geopolitik yang sangat mendukung aset lindung nilai, ditambah kekhawatiran terhadap daya tahan aset safe haven tradisional lainnya,” ujar Direktur Emas dan Perak di Metals Focus, Matthew Piggott, dikutip Reuters.

Sebagai aset penyimpan nilai di masa ketidakstabilan, harga emas telah naik 54 persen sejak awal tahun, setelah menguat 27 persen sepanjang 2024.

Menurut catatan Reuters, emas menjadi salah satu aset dengan kinerja terbaik pada 2025, melampaui kenaikan pasar saham global dan bitcoin, serta berbanding terbalik dengan pelemahan dolar AS dan harga minyak.

Reli logam mulia ini digerakkan oleh kombinasi ekspektasi penurunan suku bunga AS, ketidakpastian politik dan ekonomi yang meningkat, pembelian besar-besaran oleh bank sentral, arus dana tinggi ke ETF, dan pelemahan dolar.

“Dengan faktor-faktor ini yang terus berlanjut hingga 2026, kami tidak melihat adanya katalis yang bisa memicu koreksi signifikan harga emas saat ini. Karena itu, kami memperkirakan harga emas terus naik sepanjang tahun dan mencoba menembus level USD5.000 per ons,” imbuh Piggott.

Penutupan sebagian pemerintahan AS (shutdown) telah memasuki hari kedelapan pada Rabu, menunda rilis data ekonomi penting dan memaksa pelaku pasar mengandalkan sumber non-pemerintah untuk memperkirakan waktu dan skala pemangkasan suku bunga The Fed.

Pasar kini memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed mendatang, dan langkah serupa diperkirakan dilakukan pada Desember.

Risalah rapat kebijakan Fed tanggal 16017 September menunjukkan para pejabat sepakat bahwa risiko terhadap pasar tenaga kerja meningkat sehingga layak dilakukan pemangkasan suku bunga, meski sebagian masih khawatir terhadap inflasi yang tinggi.

Krisis global seperti konflik di Timur Tengah dan perang di Ukraina turut mendorong permintaan emas batangan. Ketidakstabilan politik di Prancis dan Jepang juga memperbesar arus masuk ke aset lindung nilai ini.

Secara global, arus dana ke ETF emas mencapai USD64 miliar sejak awal tahun, menurut data World Gold Council, dengan rekor USD17,3 miliar hanya dalam September. Analis menyebut ‘fear of missing out’ (FOMO) juga memperkuat reli ini.

Secara teknikal, indeks kekuatan relatif (RSI) emas berada di level 87, menandakan kondisi jenuh beli.

Harga perak juga mencetak rekor pada Rabu, mengikuti reli emas ketika investor berbondong-bondong masuk ke pasar logam mulia. Harga perak naik 3,2 persen ke USD49,39 per ons, setelah sempat menyentuh rekor sepanjang masa di USD49,57.

Harga perak melonjak 71 persen sepanjang tahun ini, terdorong faktor yang sama seperti emas, ditambah kondisi pasar fisik yang semakin ketat.

“Pasar perak terus mengetat dengan kenaikan tarif sewa, stok Comex yang mencetak rekor, dan permintaan musiman dari India yang kuat. Reli belakangan ini juga didukung arus masuk besar ke produk ETP,” jelas Kepala Riset Komoditas Global Standard Chartered Bank, Suki Cooper.

HSBC pada Rabu menaikkan proyeksi rata-rata harga perak untuk 2025 menjadi USD38,56 per ons dan untuk 2026 menjadi USD44,50, seiring ekspektasi harga emas yang tinggi, meningkatnya minat investor, dan volatilitas perdagangan yang diperkirakan tetap tinggi. (Aldo Fernando)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement