IDXChannel - PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) mencatatkan volume penjualan yang melonjak signifikan pada paruh pertama tahun ini. Hal itu sejalan dengan kenaikan harga emas yang menembus rekor tertinggi pada September 2025 lalu.
HRTA mencatat volume penjualan emas batangan mencapai 8,1 ton pada semester I-2025, melonjak 76,86 persen dari tahun sebelumnya.
Sementara itu, harga emas dunia tercatat mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah pada September 2025 dengan tembus di atas USD 3.800 per troy ons. Rata-rata harga emas dunia pada September 2025 berada di level USD3.663 per troy ons, setara dengan Rp 1.945.864 per gram.
Jika dibandingkan tahun lalu (year-on-year/yoy), harga emas dalam dolar AS meningkat 39,31 persen, sementara dalam rupiah melonjak signifikan hingga 51,69 persen akibat pelemahan kurs. Secara bulanan (month-to-month/mtm), harga emas lokal September sudah naik 10,42 persen.
Kenaikan harga emas lokal di dalam negeri melonjak lebih tinggi lagi, didorong oleh pelemahan kurs rupiah.
Direktur Utama HRTA, Sandra Sunanto menegaskan momentum harga emas dunia saat ini merupakan pengingat bahwa emas merupakan aset yang paling tahan terhadap gejolak global. Hal itu memperkuat visi perseroan bahwa emas tidak hanya berfungsi sebagai instrumen lindung nilai, tetapi juga bagian dari perencanaan keuangan jangka panjang keluarga Indonesia.
“Melalui produk HRTA Gold, kami ingin emas hadir bukan sekadar simbol kemewahan, melainkan aset yang inklusif, relevan dengan gaya hidup, sekaligus menjadi warisan bernilai bagi generasi berikutnya," kata Sandra dalam keterangan resmi, Senin (6/10/2025).
Komitmen HRTA untuk menjangkau semua kalangan diwujudkan melalui inovasi produk. Koleksi HRTA Gold Anabul hadir dengan desain bertema hewan peliharaan, memadukan sentuhan emosional dengan nilai investasi.
Sementara kolaborasi Ardore × Yupi menawarkan perhiasan emas solid dengan elemen pop-culture yang segar, menyasar generasi muda yang ingin menggabungkan estetika dengan aset bernilai tinggi.
Terkait outlook ke depan, perusahaan melihat pasar akan menantikan pertemuan The Fed dan rapat Bank Indonesia pertengahan Oktober. Apabila kedua bank sentral memutuskan melanjutkan penurunan suku bunga, harga emas berpotensi kembali terdorong ke level yang lebih tinggi.
Direktur Investor Relations HRTA, Thendra Crisnanda, menilai tren pasar emas akan terus memberikan peluang besar bagi investor dan konsumen.
“Kebijakan moneter global, pelemahan mata uang, dan tingginya pembelian emas oleh bank sentral menjadi katalis utama. Di sisi domestik, pelemahan rupiah semakin memperkuat peran emas sebagai aset lindung nilai, sehingga kami melihat momentum pertumbuhan yang kuat hingga akhir tahun,” kata Thendra.
Adapun Data World Gold Council mencatat permintaan emas di Indonesia pada paruh pertama 2025 tumbuh 20,87 persen secara yoy menjadi 21,2 ton, yang didominasi oleh permintaan emas batangan.
Sementara itu, harga terbaru HRTA Gold per 6 Oktober 2025, pukul 08.41 WIB tercatat sebesar Rp 2.217.000 per gram.
(Febrina Ratna Iskana)