
Adapun, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencatatkan kontraksi harga saham terdalam, yakni merosot hingga 4,90 persen dalam sepekan. Bahkan, dalam sebulan belakangan, saham INCO sudah ambles hingga 9,33 persen.
Menyusul INCO, saham TINS juga ikut terkoreksi dalam seminggu dan sebulan belakangan. BEI mencatat, harga saham TINS dalam seminggu dan sebulan terakhir masing-masing terkontraksi sebesar 1,24 persen dan 5,91 persen.
Di samping itu, harga saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) juga merosot dalam sepekan hingga sebulan terakhir.
Menurut data BEI, harga saham ANTM dan DKFT dalam seminggu terakhir masing-masing merosot hingga 4,05 persen dan 0,80 persen. Sedangkan, dalam kurun sebulan terakhir, harga saham ANTM dan DKFT masing-masing anjlok hingga 5,75 persen dan 2,36 persen.
Kendati saham sebagian besar pemain nikel terkoreksi dalam seminggu dan sebulan terakhir karena merosotnya harga komoditas, saham tiga emiten nikel, PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), hingga PT PAM Mineral Tbk (NICL) masih mencatatkan kinerja positif.