Sementara itu, upaya China untuk mendapatkan bijih timah dari Kongo, bukan Wa, hanya berumur pendek karena kerusuhan bersenjata di negara tersebut juga menghambat aktivitas penambangannya.
Perkembangan ini bertepatan dengan tanda-tanda bahwa permintaan China akan kembali menguat di tengah tingginya penerbitan obligasi dan spekulasi bullish jangka panjang.
Ini karena logam tersebut karena sifat soldernya yang digunakan dalam chip dan infrastruktur AI. Akibatnya, persediaan timah di LME merosot 36 persen tahun ini menjadi 4.935 ton. (ADF)