IDXChannel - Harga timah berjangka (futures) di London Metal Exchange (LME) naik ke atas USD34.000 per ton, mendekati level tertinggi dalam dua tahun.
Harga timah berada di level USD34.251 alias naik 1,55 persen pada Senin (20/5/2024) di tengah kuatnya permintaan dan penurunan pasokan.
Selain timah, harga nikel berjangka (futures) juga kembali meroket 6,48 persen pada perdagangan Senin di level USD21.080 per ton di LME.
Harga ini belum bergeser dari kenaikan yang terjadi pada Jumat (17/5). Namun, jika melihat data Trading Economics, harga nikel melesat 1,29 persen di level USD21.409 per ton pada tanggal yang sama.
Nikel melonjak melewati level USD21.000 per ton, mencapai level tertinggi sejak September 2023, karena investor semakin cemas atas potensi gangguan pasokan akibat meningkatnya ketegangan di Kaledonia Baru.
Dalam tiga malam terakhir, ribuan orang membanjiri jalan-jalan di Kaledonia Baru untuk memprotes upaya pemerintah Prancis mengubah undang-undang pemungutan suara di wilayah pulau tersebut.
Kerusuhan yang meluas, penjarahan, dan kematian lima orang telah memaksa pihak berwenang Perancis untuk mengumumkan keadaan darurat dan melancarkan operasi polisi untuk merebut kembali kendali ibu kota, Noumea.
In karena Kaledonia Baru adalah wilayah pertambangan nikel global besar, sehingga kekhawatiran mengenai penghentian operasi mengancam proyeksi surplus pasar tahun ini.
“Nikel adalah kutukan bagi Kaledonia Baru,” kata ekonom komoditas Philippe Chalmin dari BFM TV.
Menurut laporan Institut d’émission d’Outre-mer (IEOM), lebih dari 15.000 orang mencari nafkah dari nikel di Kaledonia Baru, atau 25 persen dari seluruh pekerja di wilayah tersebut dari 270.000 penduduknya.
Menurut Bureau de Recherches Géologiques et Minières, pada 2020, terdapat lebih dari 1.500 hak pertambangan di wilayah tersebut, ditambah tiga pabrik pengolahan. Namun, sektor ini sempat sangat terpukul oleh penurunan harga.
Meskipun permintaan meningkat di seluruh dunia, harga terdorong turun oleh pesatnya ekspansi produksi di Indonesia. Berkat dukungan finansial dari China Indonesia telah meningkatkan produksi nikelnya sepuluh kali lipat dalam satu dekade, mencapai 1,8 juta ton pada 2023, sementara produksi Kaledonia Baru telah mencapai batas tertinggi sebesar 230.000 ton.
Dengan situasi yang menantang ini, perusahaan pertambangan raksasa Glencore memutuskan untuk menjual sahamnya di pabrik Koniambo Nickel (KNS), sehingga menghentikan kompleks pertambangan metalurgi di Provinsi Utara.
Sementara untuk komoditas timah, Indonesia sebagai eksportir terbesar juga memicu kekhawatiran akan terbatasnya pasokan secara global. Ini karena penundaan perizinan berdampak besar pada pengiriman pada kuartal pertama tahun ini, yang diperburuk oleh kekhawatiran akan gangguan perizinan di masa depan pada sisa tahun ini.
Hal ini memperburuk kemunduran produksi sebelumnya, yang utamanya disebabkan oleh gangguan pertambangan di Negara Bagian Wa, Myanmar di tengah perang yang terjadi di negara tersebut.
Sementara itu, upaya China untuk mendapatkan bijih timah dari Kongo, bukan Wa, hanya berumur pendek karena kerusuhan bersenjata di negara tersebut juga menghambat aktivitas penambangannya.
Perkembangan ini bertepatan dengan tanda-tanda bahwa permintaan China akan kembali menguat di tengah tingginya penerbitan obligasi dan spekulasi bullish jangka panjang.
Ini karena logam tersebut karena sifat soldernya yang digunakan dalam chip dan infrastruktur AI. Akibatnya, persediaan timah di LME merosot 36 persen tahun ini menjadi 4.935 ton. (ADF)