sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Komoditas Meroket, Kobexindo Ikut Banjir Omzet

Market news editor Taufan Sukma/IDX Channel
04/04/2022 14:34 WIB
Pertumbuhan pendapatan KOBX pada penjualan alat berat tambang dan non tambang berhasil tumbuh 205,01 persen di sepanjang tahun lalu.
Harga Komoditas Meroket, Kobexindo Ikut Banjir Omzet (foto: MNC Media)
Harga Komoditas Meroket, Kobexindo Ikut Banjir Omzet (foto: MNC Media)

IDXChannel - Lonjakan harga komoditas batu bara dan mineral sejak akhir 2020 lalu membuat bisnis tambang menggeliat dengan peningkatan produksi yang cukup signifikan. Imbasnya, kebutuhan unit alat berat yang digunakan untuk operasional juga turut terdongkrak, baik untuk pembelian unit baru maupun peremajaan unit yang sudah ada sebelumnya.

Kondisi ini menjadi landasan kinerja PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX), perusahaan penyedia alat berat terintegrasi, yang berhasil membukukan pendapatan bersih sebesar 119,32 juta dolar AS di sepanjang tahun 2021 lalu. Capaian tersebut terhitung tumbuh hingga 134 persen dibanding realisasi pendapatan bersih pada tahun 2020 yang tercatat masih sebesar 50,97 juta dolar AS.

“Segmen penjualan unit alat berat, yang terdiri dari alat berat pertambangan dan non tambang menjadi kontributor terbesar. Segmen tersebut meraih penjualan sebesar 89,99 juta dolar AS, atau 75,42 persen dari total pendapatan secara konsolidasi,” ujar Direktur Utama PT Kobexindo Tractors Tbk, Andry B. Limawan, dalam keterangan resminya, Senin (4/4/2022).

Pertumbuhan pendapatan KOBX pada penjualan alat berat tambang dan non tambang berhasil tumbuh 205,01 persen di sepanjang tahun lalu. Kontribusi positif lainnya juga dibukukan oleh keempat segmen lain, seperti penjualan suku cadang, perbaikan dan kontraktor pertambangan, sewa alat berat, serta sewa bangunan. 
Segmen suku cadang membukukan 16,09 juta dolar AS, atau berkontribusi sebesar 13,48 persen terhadap total pendapatan perusahaan. Kemudian, segmen jasa perbaikan dan kontraktor pertambangan membukukan pendapatan 7,7 juta, atau 6,46 persen dari total pendapatan. Sedangkan segmen sewa alat berat tercatat 4,84 juta dolar AS (4,05 persen) dan sewa bangunan sebesar 701 ribu dolar AS (0,59 persen). 

Sebagai salah satu upaya untuk memperkuat struktur dan portofolio pendapatan, pada 2021 KOBEX telah melakukan penambahan lini usaha yakni penjualan, perbaikan dan penjualan suku cadang untuk heavy duty truck Mercedes-Benz, serta kontraktor pertambangan. 

“KOBX berupaya untuk terus meningkatkan kinerja dengan memanfaatkan peluang-peluang yang terbaik. Baik itu penambahan lini produk maupun jasa untuk memperkuat bisnis inti kami yakni penjualan alat berat.” ungkap Andry. 

Solidnya pertumbuhan pendapatan berdampak positif terhadap kenaikan laba KOBX. Pada akun laba kotor, perusahaan berhasil membukukan 22,38 juta dolar AS. Angka tersebut menandakan adanya pertumbuhan laba kotor sebesar 167 persen jika dibandingkan pendapatan pada 2020 lalu, yaitu sebesar 8,38 juta dolar AS. 

Pada akhir 2021, KOBX berhasil membalikkan kerugian laba usaha tahun 2020 dari minus 5,97 juta dolar AS menjadi 16,41 juta dolar AS. Nilai tersebut diperoleh setelah mengurangi beban-beban dan mendapat tambahan dari pendapatan operasi lainnya. 

Laba sebelum pajak juga turut tumbuh signifikan, yaitu dari minus 9,65 juta dolar AS menjadi 13,78 juta dolar AS. Pertumbuhan ini mendorong perolehan laba yang dapat dialokasikan kepada pemilik induk sebesar 13,52 juta dolar AS, setelah tahun 2020 lalu mengalami rugi 10,46 juta dolar AS. 

Pertumbuhan kinerja sepanjang 2021 juga berdampak pada kas dan aset perusahaan. Pada laporan arus kas dari aktivitas operasi, KOBX membukukan penerimaan dari pelangggan sebesar 115,90 juta dolar AS. Angka ini tumbuh signifikan 137 persen dibandingkan tahun sebelumnya yakni 48,89 juta dolar AS. Dengan demikian, perseroan membukukan adanya kas bersih dari aktivitas operasi senilai 47,90 juta dolar AS, lebih besar dibandingkan 2020 yaitu minus 14,76 juta dolar AS. 

“Hingga akhir tahun 2021, KOBX berhasil meningkatkan posisi kas dan setara kas menjadi 4,68 juta dolar AS, dari 1,71 juta dolar AS pada 2020. Sedangkan total aset meningkat 2,64 persen menjadi 116,53 juta dolar AS. Sehingga memberikan fundamental yang solid untuk meneruskan pertumbuhan berkelanjutan di 2022.” tegas Andry. (TSA)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement