sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Masih Terus Menguat Pekan Ini, Saham Batu Bara Lanjutkan Tren Naik

Market news editor Maulina Ulfa - Riset
11/10/2023 10:34 WIB
Harga batu bara di bursa Newcastle untuk kontrak November 2023 menguat 1,71 persen di level USD148,35 per ton pada perdagangan Selasa (10/10/2023).
Harga Masih Terus Menguat Pekan Ini, Saham Batu Bara Lanjutkan Tren Naik. (Foto: MNC Media)
Harga Masih Terus Menguat Pekan Ini, Saham Batu Bara Lanjutkan Tren Naik. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Harga batu bara di bursa Newcastle untuk kontrak November 2023 menguat 1,71 persen di level USD148,35 per ton pada perdagangan Selasa (10/10/2023) pukul 16.00 WIB.

Sebelumnya, mengacu pada data Barchart pada Senin (9/10), batu bara naik 3,81 persen dan membalikkan penurunan 3,58 persen pada perdagangan Kamis (5/10) pekan lalu.

Sepanjang minggu lalu, harga batu bara telah terkontraksi 12,36 persen, berdasarkan data Trading Economics. Sementara secara year on year (yoy), harga batu bara tertekan 65 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pasar energi juga tengah tegang disebabkan adanya serangan Hamas ke Israel yang memicu kekhawatiran lebih luas.

Di Tanah Air, kinerja sejumlah emiten batu bara masih menguat pada perdagangan Rabu (11/10). Di antaraya emiten milik Boy Thohir Adaro Energy Indonesua Tbk (ADRO) menguat 1,08 persen di level 2.810 per lembar saham.

Dalam seminggu terakhir, saham ADRO sudah terkerek 5,64 persen setelah pada pekan sebelumnya anjlok empat hari beruntun.

Saham batu bara lainnya, Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) naik 2,03 persen di level Rp27.700 per lembar saham. ITMG juga membalikkan kerugian pada pekan sebelumnya setelah tiga hari beruntun menghijau di pekan ini.

Saham Bukit Asam Tbk (PTBA) naik tipis 0,36 persen dan Harum Energy Tbk (HRUM) menguat 0,9 persen. Sementara saham Bumi Resources Tbk (BUMI) turun tipis 0,76 persen.

Adapun saham Black Diamond Resources Tbk (COAL) masuk ke dalam jajaran top gainers pagi ini dengan transaksi masing-masing mencapai Rp33,1 miliar dengan kenaikan saham 1,96 persen.

Di sisi pasokan, Indonesia mencatatkan produki emas hitam mencapai 82,8 persen per 9 Oktober 2023, atau mencapai 575,05 juta ton. Penjualan batu bara sendiri telah mencapai 523,78 juta ton.

Di pasar Asia lainnya, Kementerian batu bara India melaporkan lonjakan produksi terjadi di India selama September 2023 yang mencapai 67,21 juta ton. Peningkatan produksi ini mencerminkan peningkatan yang kuat sebesar 15,81 persen dibandingkan periode yang sama 2022.

Coal India Limited (CIL) memainkan peran penting dalam peningkatan produksi ini yang memberikan kontribusi sebesar 51,44 juta ton per September 2023.

CIL melaporkan kenaikan produksi 12,63 persen dibandingkan bulan September 2022. Selain itu, produksi batu bara kumulatif untuk tahun fiskal 2023-24 hingga bulan September, menunjukkan peningkatan yang signifikan mencapai 428,25 juta ton atau meningkat sebesar 12,06 persen dari tahun fiskal sebelumnya.

Sentimen lainnya, Jepang dan Australia pada Minggu sepakat untuk memastikan pasokan sumber daya energi yang stabil seperti gas alam cair dan batu bara dari Australia ke negara Asia yang miskin sumber daya tersebut, di tengah kekhawatiran Tokyo atas perubahan kebijakan energi Canberra.

Menteri Perekonomian, Perdagangan dan Industri Jepang Yasutoshi Nishimura bertemu di Melbourne dengan mitranya dari Australia Don Farrell untuk Dialog Ekonomi Tingkat Menteri Jepang-Australia yang kelima.

Pertemuan ini berlangsung dengan Menteri Perubahan Iklim dan Energi Chris Bowen dan Menteri Sumber Daya, Madeleine King. (ADF)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement