Setali tiga uang, minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) terdepresiasi 2,68 persen ke USD78,68 per barel pada Jumat. Kinerja sepekan WTI minus 2,22 persen.
Konflik yang sedang berlangsung di Gaza sebelumnya telah menyebabkan para investor memperhitungkan premi risiko minyak, karena ketegangan menimbulkan ancaman terhadap pasokan global.
Selain itu, penguatan dolar AS dan kekhawatiran terhadap prospek ekonomi China memberikan tekanan pada harga, sehingga mengimbangi skenario pasokan yang lebih ketat.
Greenback menguat menyusul data pasar tenaga kerja dan manufaktur AS yang lebih kuat dari perkiraan pada awal pekan, yang mengurangi permintaan minyak dalam mata uang dolar dari pembeli yang menggunakan mata uang lainnya.
Selain itu, data terbaru menunjukkan perekonomian China tumbuh lebih lambat dari perkiraan sebesar 4,7 persen pada kuartal II-2024, meningkatkan kekhawatiran terhadap permintaan minyak dari importir utama dunia.