"Volatilitas dari peristiwa seperti pemilu dan geopolitik di seluruh dunia cenderung menambah ketidakpastian pasar, tetapi biasanya tidak memiliki dampak signifikan jangka panjang terhadap pergerakan harga saham," kata presiden dan CEO Farr, Miller & Washington Michael Farr.
Proyeksi Minyak
Menurut analisis Goldman Sachs, harga minyak diperkirakan rata-rata mencapai USD76 per barel tahun depan di tengah pasokan yang cukup dan kapasitas cadangan yang memadai.
"Secara keseluruhan, kami masih melihat risiko jangka menengah untuk kisaran USD70-85 per barel bersifat dua arah, tetapi cenderung sedikit ke sisi bawah,” kata analis Goldman.
Hal tersebut karena, katanya, risiko penurunan harga dari kapasitas cadangan yang tinggi dan kemungkinan tarif perdagangan yang lebih luas melebihi risiko kenaikan harga.
"Meskipun ada kapasitas cadangan global yang besar dan produksi minyak Iran yang sejauh ini tidak terganggu, kami tidak berpikir bahwa kelebihan pasokan pada 2025 adalah sesuatu yang pasti," ujar analis Goldman.