Sebagai gantinya, ia menginstruksikan lembaga federal untuk mengevaluasi praktik perdagangan tidak adil dari Kanada, Meksiko, dan China.
Trump kemudian menyatakan kepada wartawan bahwa tarif 25 persen terhadap Kanada dan Meksiko akan diberlakukan mulai 1 Februari, yang dapat mendorong harga minyak AS naik, bertentangan dengan janjinya untuk menurunkan biaya energi.
"Janji Presiden AS terpilih Donald Trump untuk menerapkan tarif 25 persen pada semua barang impor dari Meksiko dan Kanada, termasuk minyak mentah dan gas alam, bukanlah hal yang mustahil dan harus dianggap serius oleh pembuat kebijakan serta produsen di Kanada," ujar Kepala Penelitian Energi Global di RBC Capital Markets, Greg Pardy.
"Namun demikian, dukungan vokal Trump terhadap kebangkitan Keystone XL dan tekadnya untuk menekan harga bensin tampak bertentangan dengan retorika tarif yang ia sampaikan. Hal ini membuat kesepakatan perdagangan bilateral baru mungkin tidak terlalu jauh," katanya.
Analis Mizuho menjelaskan, futures minyak turun seiring pasar mempertimbangkan implikasi dari janji Trump untuk meningkatkan produksi minyak AS melalui perizinan yang lebih mudah dan pembukaan lahan baru, serta membatalkan beberapa kebijakan energi bersih pemerintahan Biden.