“OPEC telah memberi kejutan lewat pengumuman bahwa delapan negara anggota akan mempercepat pengembalian produksi pada Mei guna mendorong kepatuhan,” ujar Kepala Strategi Komoditas Global dan Riset MENA di RBC Capital, Helima Croft, dikutip MT Newswires.
“Apakah akan ada penambahan pasokan lebih cepat lagi menjelang titik balik matahari Juni, bergantung pada keputusan negara seperti Kazakhstan apakah menurunkan produksi sesuai kuota akan menguntungkan secara ekonomi.”
Kazakhstan tercatat terus memproduksi di atas kuota, dengan produksi pada Maret melebihi komitmen OPEC+ sebesar 380.000 barel per hari, menurut Tudor, Pickering, Holt.
OPEC dijadwalkan bertemu pada 5 Mei untuk menentukan level produksi bulan Juni. Di luar OPEC+, muncul kekhawatiran akan ketegangan antara Arab Saudi dan Kazakhstan. Situasi ini mengingatkan pada “perang terhadap shale” pada November 2014, atau langkah Saudi pada April 2020 yang menaikkan produksi hingga 12 juta barel per hari.
Di sisi lain, ekspektasi akan meredanya perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS) turut mendukung penguatan harga minyak.