Upaya untuk menengahi gencatan senjata dan pembebasan sandera di Gaza memperoleh momentum pada Jumat dengan adanya revisi proposal dari Hamas dan kesediaan Israel untuk melanjutkan perundingan yang terhenti.
Kemajuan ini berpotensi meredakan ketegangan regional dan dengan demikian menurunkan harga minyak.
“Risiko utama bagi pasar minyak adalah perang Israel-Hizbullah meluas menjadi konflik yang lebih luas. Khususnya, keterlibatan langsung Iran dalam perang Israel-Hizbullah dapat membahayakan pasokan minyak Iran dan infrastruktur terkait,” kata analis Commonwealth Bank of Australia Vivek Dhar kepada Bloomberg.
Namun, minyak mencatat kenaikan mingguan keempat berturut-turut, naik di atas 2 persen, didorong oleh menurunnya persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) dan kuatnya permintaan musiman.
EIA AS melaporkan penurunan stok minyak mentah AS secara signifikan sebesar 12,2 juta barel pada minggu lalu, jauh melebihi perkiraan penurunan stok sebesar 680 ribu barel.
Selain itu, Badai Beryl Kategori 2 melanda Meksiko setelah menyebabkan sedikitnya 11 korban jiwa dan kerusakan luas di beberapa pulau Karibia, sehingga semakin meningkatkan kekhawatiran pasokan.
(YNA)