sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Minyak Dunia Perkasa 10 Persen, Ini Sentimen Pendorongnya

Market news editor Maulina Ulfa - Riset
06/07/2024 08:45 WIB
Minyak mentah berjangka (futures) berada dalam jalur penguatan sepanjang pekan ini dan sepanjang bulan Juni 2024.
Harga Minyak Dunia Perkasa 10 Persen, Ini Sentimen Pendorongnya. (Foto MNC Media)
Harga Minyak Dunia Perkasa 10 Persen, Ini Sentimen Pendorongnya. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Minyak mentah berjangka (futures) berada dalam jalur penguatan sepanjang pekan ini dan sepanjang bulan Juni 2024.

Minyak West Texas Intermediate (WTI) sudah menguat 2,33 persen dalam sepekan dan menguat 10,44 persen dalam sebulan. Sementara minyak Brent bergerak menguat 2,32 persen dalam sepekan dan 8,89 persen dalam sebulan.

Pada penutupan perdagangan Jumat (5/7/2024), harga minyak WTI ditutup turun 0,69 di level USD83,36 per barel dan minyak Brent turun 0,62 persen di level USD86,89 per barel. Namun, harga minyak kini masih dalam level tertinggi dalam empat minggu.

Pada perdagangan Kamis (4/7/2024), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) ditutup menguat 0,07 persen di level USD83,94 per barel dan Brent bergerak naik 0,25 persen di level USD87,56 per barel.

Pada sesi Rabu (3/7/2024), harga minyak WTI ditutup terapresiasi 1,29 persen di level USD83,88 per barel dan minyak Brent meningkat 1,28 persen di level USD87,34 per barel.

Sebelumnya, harga minyak sempat terapresiasi di level tertinggi dua bulan pada pembukaan perdagangan sesi awal pekan.

Pada sesi Senin (1/7/2024), harga minyak WTI tumbuh 2,02 persen di level USD83,38 per barel. Sementara, minyak Brent ditutup naik 0,29 persen di level USD86,66 per barel.

Minyak mentah berjangka turun pada perdagangan menjelang akhir pekan karena meningkatnya kemungkinan gencatan senjata di Gaza menutupi tingginya permintaan bahan bakar di musim panas dan potensi gangguan pasokan akibat badai di Teluk Meksiko.

Upaya untuk menengahi gencatan senjata dan pembebasan sandera di Gaza memperoleh momentum pada Jumat dengan adanya revisi proposal dari Hamas dan kesediaan Israel untuk melanjutkan perundingan yang terhenti.

Kemajuan ini berpotensi meredakan ketegangan regional dan dengan demikian menurunkan harga minyak. 

“Risiko utama bagi pasar minyak adalah perang Israel-Hizbullah meluas menjadi konflik yang lebih luas. Khususnya, keterlibatan langsung Iran dalam perang Israel-Hizbullah dapat membahayakan pasokan minyak Iran dan infrastruktur terkait,” kata analis Commonwealth Bank of Australia Vivek Dhar kepada Bloomberg.

Namun, minyak mencatat kenaikan mingguan keempat berturut-turut, naik di atas 2 persen, didorong oleh menurunnya persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) dan kuatnya permintaan musiman.

EIA AS melaporkan penurunan stok minyak mentah AS secara signifikan sebesar 12,2 juta barel pada minggu lalu, jauh melebihi perkiraan penurunan stok sebesar 680 ribu barel.

Selain itu, Badai Beryl Kategori 2 melanda Meksiko setelah menyebabkan sedikitnya 11 korban jiwa dan kerusakan luas di beberapa pulau Karibia, sehingga semakin meningkatkan kekhawatiran pasokan.

(YNA)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement