Sementara itu, industri migas diproyeksi tumbuh pada 2025 seiring dengan pemulihan perekonomian global dan meningkatnya permintaan energi, terutama di pasar Asia dan Timur Tengah.
Adanya investasi baru dalam proyek-proyek energi akan membuka peluang BOAT untuk memperluas partisipasinya dalam tender penyediaan kapal untuk sektor minyak dan gas.
"Perusahaan juga mengumumkan bahwa setelah adanya pembayaran signifikan kepada kreditur, dan perpanjangan tenor pinjaman hingga 2030 sehingga Newport Marine memiliki lebih banyak keleluasaan dalam pengelolaan cash flow," tuturnya.
Sebagai langkah antisipasi terhadap permintaan pasar yang terus berkembang, BOAT juga mempersiapkan belanja modal (CAPEX) sebesar USD1 juta pada 2025. Dana ini akan dialokasikan untuk peremajaan armada kapal, guna memastikan perusahaan tetap dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan armada yang lebih modern dan efisien.
Meski menunjukkan kinerja positif, saham BOAT terpantau merah dalam sepekan terakhir atau terkoreksi 16,67 persen. Pada perdagangan Jumat (17/1/2025), saham BOAT ditutup turun 5,26 persen ke harga Rp180 dengan nilai transaksi mencapai Rp2,71 miliar.
(DESI ANGRIANI)