“Ketakutan akan sanksi segera terhadap minyak Rusia ternyata tidak secepat yang diperkirakan pasar tadi pagi,” tuturnya.
China dan India merupakan dua tujuan utama ekspor minyak mentah Rusia.
“Peluang AS benar-benar menerapkan tarif 100 persen terhadap China hampir tidak ada. Itu akan memicu lonjakan inflasi yang luar biasa,” ujar Direktur Energi Berjangka di Mizuho, Bob Yawger.
Pekan lalu, Trump mengatakan akan mengumumkan pernyataan besar terkait Rusia pada Senin. Ia sebelumnya menyampaikan rasa frustrasinya terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin karena lambatnya proses perdamaian di Ukraina.
Ekspor produk minyak Rusia melalui laut tercatat turun 3,4 persen pada Juni dibandingkan Mei, menjadi 8,98 juta ton metrik, menurut data industri dan perhitungan Reuters.
Sementara itu, rancangan undang-undang (RUU) bipartisan di Kongres AS yang berisi sanksi baru terhadap Rusia mulai mendapat dukungan lebih luas. Di Eropa, para diplomat Uni Eropa hampir mencapai kesepakatan paket sanksi ke-18 terhadap Rusia, termasuk rencana penurunan batas harga minyak Rusia.