OPEC+, yang terdiri dari negara-negara anggota OPEC dan sekutunya termasuk Rusia, disebut tengah mempertimbangkan peningkatan produksi moderat pada Desember mendatang.
Kelompok ini sebelumnya memangkas produksi selama beberapa tahun untuk menopang harga minyak, dan mulai membalikkan kebijakan tersebut sejak April.
“Ini menimbulkan pertanyaan seberapa besar kapasitas cadangan OPEC+ yang sebenarnya masih tersisa,” kata Flynn.
CEO Saudi Aramco menyebut permintaan minyak mentah tetap kuat bahkan sebelum sanksi terhadap Rosneft dan Lukoil diberlakukan, dengan permintaan dari China yang masih solid.
Presiden Lipow Oil Associates, Andrew Lipow, mengatakan, peningkatan produksi OPEC+ dapat membantu menyeimbangkan potensi penurunan pasokan minyak Rusia akibat sanksi AS.