“Harapan bagi pihak yang optimistis adalah konsumsi minyak di AS terus membaik. Jika tidak, penurunan harga yang terlihat hari ini kemungkinan akan berlanjut,” kata Kepala Analis Pasar di IG Bank, Chris Beauchamp.
OPEC dan sekutunya tahun ini berbalik arah dengan membatalkan pemangkasan produksi sebelumnya demi merebut kembali pangsa pasar, langkah yang turut menahan laju kenaikan harga minyak.
Irak, produsen terbesar yang kerap melebihi kuota produksi dalam kelompok OPEC, sedang bernegosiasi mengenai besaran kuota produksinya dalam kapasitas yang tersedia sebesar 5,5 juta barel per hari, ujar Menteri Perminyakan Hayan Abdel-Ghani pada konferensi minyak, Senin.
Ia menambahkan, kebakaran di ladang minyak Zubair, Irak, pada Minggu tidak mempengaruhi ekspor minyak negara tersebut.
Pekan lalu, harga Brent dan WTI masing-masing naik 8,9 persen dan 7,7 persen, terdorong oleh sanksi AS dan Uni Eropa terhadap Rusia.