Delapan anggota OPEC+ bahkan berpeluang menyepakati kenaikan 274.000-411.000 barel per hari, atau dua hingga tiga kali lipat dari bulan sebelumnya. Salah satu sumber menyebut kenaikan bisa mencapai 500.000 barel per hari.
Namun, OPEC melalui unggahan di platform X membantah laporan media soal rencana menambah produksi 500.000 barel per hari dan menyebutnya tidak akurat serta menyesatkan.
“Strategi OPEC+ ini bisa menekan margin produsen shale oil AS berbiaya tinggi dan memaksa mereka memangkas produksi yang saat ini berada di rekor tertinggi,” kata analis StoneX, Alex Hodes, dikutip Reuters.
Dari Irak, ekspor minyak dari wilayah semi-otonom Kurdistan kembali mengalir ke Turki lewat pipa untuk pertama kalinya dalam dua setengah tahun setelah tercapai kesepakatan sementara.
“Harga minyak berada di bawah tekanan karena pasar menanti keputusan OPEC+ soal tambahan pasokan, ditambah kembalinya ekspor dari Kurdistan. Pasokan ekstra ini membebani harga,” ujar Presiden Lipow Oil Associates, Andrew Lipow.