"Trump harus memutuskan apakah dia benar-benar ingin menjatuhkan sanksi atau mencoba negosiasi lagi," kata seorang pedagang energi senior di CIBC Private Wealth Group, Rebecca Babin, seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (29/8/2025).
"Pasar sudah terbiasa dengan penundaan, sehingga premi risiko yang diperhitungkan sangat minimal," sambungnya.
Ukraina telah meningkatkan serangan pesawat nirawak terhadap infrastruktur minyak Rusia selama sebulan terakhir, yang terbaru menghantam dua kilang. Di sisi lain, ekspor minyak mentah Moskow merosot pekan lalu, menurut data pelacakan tanker yang dihimpun Bloomberg, setelah Ukraina mengintensifkan serangannya.
Perkembangan ini terjadi ketika penasihat perdagangan Gedung Putih, Peter Navarro, meningkatkan tekanan pada India untuk menghentikan pembelian minyak Rusia setelah Washington menggandakan pungutan impor dari negara itu menjadi 50 persen.
Namun, prospeknya secara keseluruhan tetap bearish. Pasar minyak secara luas diperkirakan akan mengalami surplus menjelang akhir tahun, karena peningkatan produksi dari aliansi OPEC+ dan di luar kelompok tersebut yang akhirnya melampaui permintaan.
Kelompok produsen tersebut dijadwalkan bertemu pada 7 September, tetapi belum ada pembicaraan yang diadakan tentang langkah selanjutnya, menurut seorang delegasi senior OPEC.
Selain itu, aktivitas perdagangan pekan ini juga lesu menjelang libur akhir pekan Hari Buruh di AS, yang berkontribusi pada pergerakan harga minyak yang fluktuatif.
(Febrina Ratna Iskana)