Dari segi harga, biaya input turun untuk pertama kalinya dalam empat bulan mencapai 49,7 dibanding 52,5. Sementara harga jual turun setelah meningkat pada dua bulan sebelumnya mencapai 48,6 dibanding 50,3.
Harga minyak sempat mendapat dukungan di tengah kekhawatiran terhadap prospek ekspor minyak mentah dari Venezuela namun dibayangi hasil ketidakpastian pemilu.
Namun, sentimen kembali bergeser pada konflik Timur Tengah dan prospek kenaikan suku bunga.
Di tempat lain, Bank Dunia memperkirakan harga minyak global akan mencapai rata-rata USD90 per barel pada kuartal keempat tahun ini, dan turun menjadi rata-rata USD81 per barel pada tahun depan jika tidak terjadi peningkatan konflik di Timur Tengah.
Namun, jika kekerasan menyebar di wilayah tersebut dan mengganggu pasokan minyak, harga minyak bisa melonjak sebanyak 75 persen menjadi USD157 per barel berdasarkan skenario terburuk yang dibuat oleh Bank Dunia. (ADF)