Menurut Vivek, Rusia dapat menahan pasokan minyak dan gas jika ingin membalas sanksi yang dikenakan oleh Barat. Sebelumnya, ketegangan geopolitik Rusia dan Ukraina menjadi kekhawatiran pasar minyak mentah lantaran dinilai bisa mendongkrak harganya hingga menembus USD100 per barel.
Analis lain mempertanyakan apakah ekspor energi Rusia benar-benar akan terganggu jika Moskow melanjutkan invasi berskala penuh ke Ukraina dan pemerintah barat memberlakukan sanksi terhadap lembaga keuangan Rusia.
"Sejauh AS dan Eropa menempatkan Ukraina jauh dari tekanan politik dan berdamai dengan Putin secara total, tampaknya tetap akan membawa minyak mentah Brent menguji USD100 per barel lebih cepat," kata analis OANDA Jeffrey Halley dalam sebuah catatan.
Seperti diketahui, pasar minyak mentah masih mencermati dampak dari kemungkinan invasi Rusia ke Ukraina yang dapat mengganggu pasokan minyak mentah.
Adapun harga komoditas ini juga sempat tertekan menyusul prospek masuknya pasokan Iran sebanyak lebih dari 1 juta barel per hari.