Perlambatan kenaikan suku bunga Fed dapat mengurangi kekuatan dolar AS, yang pada akhirnya membuat komoditas berdenominasi dolar seperti minyak lebih terjangkau bagi pemegang mata uang lainnya.
Untuk mengantisipasi kenaikan harga, Presiden Joe Biden sebelumnya telah mengumumkan penjualan sisa cadangan minyak strategis sebesar 15 juta barel, sehingga total yang dilepas adalah sebanyak 180 juta barel terhitung sejak Mei lalu.
Biden menyatakan tujuan pelepasan ini adalah agar Paman Sam dapat mengisi kembali tanki minyak mereka ketika harga minyak mentah AS berada di level USD70 per barel.
"Komentar Biden ini justru bakal memberikan level support yang kuat bagi harga minyak di level tersebut," kata analis ANZ dalam sebuah catatan, dilansir Reuters, Senin (24/10/2022).
Dari dataran China, Presiden Xi Jinping kembali dipercaya untuk memimpin negeri tirai bambu untuk masa jabatann ketiga kalinya. Hal ini memperkuat posisinya sebagai penguasa paling berpengaruh sejak Mao Zedong.