Analis mengatakan pasar minyak masih tetap ketat, dan mendorong harganya akan terus bergejolak dalam waktu dekat karena minyak mentah Iran kemungkinan hanya akan kembali ke pasar pada akhir tahun ini.
"Ada begitu banyak tekanan secara geopolitik sehingga sulit untuk mengetahui apa jawabannya yang benar-benar menggerakkan pasar, selain berita tentang Ukraina dan Iran," kata analis komoditas National Australia Bank, Baden Moore, dilansir Reuters, Senin (21/2/2022).
Analis Bank OCBC di Singapura mengatakan Brent bisa menguji level USD100 dalam jangka pendek, yang dimungkinkan terjadi sebelum akhir kuartal pertama. (RAMA)