"WTI melonjak di atas level USD90 setelah ada badai musim dingin yang menuju Texas dan mengganggu beberapa produksi minyak di sana," kata Analis OANDA, Edward Moya, dilansir Reuters, Jumat (4/2/2022).
Badai musim dingin yang besar melanda Amerika Serikat bagian tengah dan Timur Laut sejak Kamis lalu. Angin yang kencang membawa salju disertai es yang lebat.
Hal ini membuat sejumlah perjalanan kendaraan menjadi beresiko dan melumpuhkan ribuan listrik serta menutup sekolah-sekolah di beberapa negara bagian. Karena pemulihan permintaan melebihi pasokan, pasar minyak dinilai semakin rentan terhadap guncangan pasokan.
"Bahkan ketika ribuan penerbangan dibatalkan, pasar energi masih terpaku pada produksi," tutur Moya.
Ketegangan geopolitik di Eropa Timur dan Timur Tengah juga telah memicu kenaikan tajam minyak yang telah mendorong Brent berjangka naik 17% dan WTI sebesar 20% sepanjang tahun ini.