Pemerintah AS juga memerintahkan tarif baru atas produk asal India. Trump memberlakukan tarif tambahan sebesar 25 persen pada Rabu terhadap barang-barang dari India, dengan alasan negara itu masih mengimpor minyak dari Rusia. Pajak impor baru ini akan berlaku mulai 28 Agustus.
India merupakan pembeli minyak Rusia terbesar kedua setelah China. Trump juga mengatakan bahwa ia mungkin akan mengumumkan tarif tambahan terhadap China.
Harga minyak telah merosot lebih dari 9 persen selama sepekan terakhir.
“Kenaikan produksi OPEC yang berkelanjutan tetap menjadi tekanan utama bagi pasar, sementara ketidakpastian soal tarif terus menjadi alasan dominan yang mendukung pelemahan harga,” demikian kata analis dari firma penasihat energi Ritterbusch and Associates.
Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya termasuk Rusia — dikenal sebagai OPEC+ — sepakat pada Minggu untuk menaikkan produksi minyak sebesar 547.000 barel per hari pada September.
Namun tekanan jual pada Kamis dibatasi oleh penurunan stok minyak mentah di AS, kenaikan harga minyak Arab Saudi untuk kawasan Asia, dan tingginya impor minyak mentah China pada Juli, kata analis UBS Giovanni Staunovo.