Permintaan yang lemah dari China dan melambatnya perekonomian di negara-negara Barat membatasi kenaikan harga komoditas ini.
Meski begitu, pemotongan suku bunga Bank Sentral AS Federal Reserve (The Fed) sebesar 50 basis poin pada Rabu lalu memicu harapan akan pemulihan ekonomi AS dan peningkatan permintaan dari konsumen minyak terbesar di dunia tersebut.
“Setelah The Fed membuka peluang bagi minat risiko pada Rabu malam, butuh waktu bagi para spekulan untuk merespons. Mungkin saja mereka masih mencerna pemangkasan suku bunga yang signifikan ini, yang pada satu sisi bersifat defensif, terutama mengingat data ketenagakerjaan yang kurang menggembirakan,” ujar PVM Oil Associates, dikutip MT Newswires, Jumat (20/9).
Ketegangan geopolitik yang meningkat juga menjadi sorotan ketika Israel meningkatkan serangan terhadap milisi Hezbollah yang didukung Iran di Lebanon.
Setelah pager dan walkie-talkie jebakan yang digunakan oleh Hezbollah meledak pekan ini, menewaskan dan melukai ribuan orang, Israel dan Hezbollah meningkatkan serangan di perbatasan Israel-Lebanon.