Namun, harga minyak melonjak lebih tinggi setelah Biden pada Kamis mengatakan, AS mungkin mendukung serangan terhadap aset minyak Iran.
Bloomberg News melaporkan, ketika Biden ditanya oleh wartawan tentang potensi serangan terhadap infrastruktur minyak Iran, dia menjawab, "Kami sedang membahas itu.”
Iran mengekspor 1,7 juta barel minyak per hari, jauh di bawah kapasitasnya karena sanksi. Namun, kekhawatiran akan meningkatnya kekerasan di kawasan Teluk Persia yang kaya minyak menambah premi risiko pada pasar yang sebelumnya lebih terfokus pada lemahnya permintaan dari China di tengah meningkatnya pasokan.
Saxo Bank mencatat, "Risiko geopolitik di Timur Tengah akan terus menopang harga minyak dalam jangka pendek."
Meskipun demikian, lemahnya permintaan dari China karena kesulitan ekonominya menjadi penyeimbang kekhawatiran geopolitik.