Selain itu, persediaan minyak AS terus meningkat. Laporan Rabu dari Energy Information Administration (EIA) menunjukkan stok minyak AS naik 3,9 juta barel minggu lalu, sementara sebagian besar analis memperkirakan penurunan.
Kembalinya pasokan minyak dari Libya juga membantu menahan kenaikan harga. Bloomberg melaporkan, negara tersebut akan melanjutkan produksi penuh pada Kamis, setelah perselisihan antara pemerintah nasional yang bersaing telah diselesaikan, yang sebelumnya memotong ekspor menjadi sekitar 450.000 barel per hari dari 1,2 juta bph.
Selain itu, OPEC+ pada Rabu mengonfirmasi, mereka akan mulai mengakhiri pemotongan produksi sukarela sebesar 2,2 juta bph pada Desember, menambah 180.000 bph ke pasar setiap bulan selama setahun ke depan. (Aldo Fernando)