Analis Goldman Sachs memperkirakan OPEC+ mengumumkan tambahan kenaikan produksi terakhir sebesar 550.000 bph untuk September dalam pertemuan berikutnya pada 3 Agustus mendatang.
Harga minyak juga sempat tertekan setelah pejabat AS menyebutkan adanya penundaan soal kapan tarif baru mulai diberlakukan, namun belum memberikan rincian terkait perubahan tarif tersebut. Investor khawatir bahwa kenaikan tarif bisa memperlambat aktivitas ekonomi dan permintaan minyak.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent pada Senin menyatakan bahwa pemerintah akan mengumumkan sejumlah kebijakan perdagangan dalam 48 jam ke depan, seraya mengungkapkan bahwa banyak negara yang mengajukan tawaran di menit-menit akhir untuk menghindari tarif sebelum tenggat 9 Juli.
“Meski kebijakan perdagangan AS masih terus berkembang, perpanjangan tenggat waktu dan mundurnya rencana tarif yang keras membantu meredakan kekhawatiran permintaan yang membayangi sejak April,” kata Jeffrey McGee, direktur pelaksana di Makai Marine Advisors.
Di tengah gejolak tersebut, kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran di Yaman pada Senin mengklaim telah menenggelamkan kapal kargo di Laut Merah menggunakan tembakan, roket, dan kapal kendali jarak jauh bermuatan bahan peledak. Ini menjadi serangan pertama mereka di perairan internasional tahun ini.