sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Minyak Naik Tiga Hari Beruntun, Ini Penyebabnya

Market news editor Maulina Ulfa
12/06/2024 09:39 WIB
Minyak mentah berjangka (futures) menguat pada pembukaan perdagangan Rabu (12/6/2024).
Harga Minyak Naik Tiga Hari Beruntun, Ini Penyebabnya. (Foto: Freepik)
Harga Minyak Naik Tiga Hari Beruntun, Ini Penyebabnya. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Minyak mentah berjangka (futures) menguat pada pembukaan perdagangan Rabu (12/6/2024).

Minyak West Texas Intermediate (WTI) dan Brent dibuka menguat 0,53 persen di level USD78,31 per barel dan 0,38 persen di USD82,23 per barel hingga pukul 9.12 WIB.

Pada penutupan Senin (10/6), harga minyak WTI dan Brent melonjak masing-masing 3,58 persen di level USD78 per barel dan 2,94 persen di level USD81,96 per barel.

Pada perdagangan Selasa (11/6), harga minyak WTI naik 0,51 persen di level USD78,14 per barel dan minyak Brent turun 0,69 persen di level USD82,19 per barel.

Ini menandai kenaikan tiga hari berturut-turut setelah pada 3 Juni 2024 harga minyak Brent sempat anjlok 3,99 persen dan WTI anjlok 3,6 persen.

Pada pekan lalu, Kamis (6/6), harga minyak WTI dan Brent ditutup masing-masing menguat 2 persen di level USD75,55 per barel dan 1,86 persen di level USD79,87 per barel.

Minyak mentah berjangka dalam tren menguat di tengah membaiknya prospek permintaan global.

Badan Energi Amerika Serikat (AS), EIA menaikkan perkiraan pertumbuhan permintaan minyak global menjadi 1,1 juta barel per hari pada 2024 dari perkiraan sebelumnya sebesar 900.000 barel per hari.

Permintaan minyak juga direvisi lebih tinggi untuk negara-negara Asia kecuali Jepang.

Harga minyak mentah mencapai kenaikan tertinggi dalam seminggu dan merupakan kenaikan satu hari terbesar sejak Februari, dipicu oleh ekspektasi peningkatan permintaan bahan bakar di musim panas di AS.

Driving season merupakan musim berkendara di AS, yang biasanya menyebabkan kenaikan permintaan bahan bakar. Driving season dimulai sejak perayaan Memorial Day hingga Labor Day. Pada 2024, driving season di AS jatuh pada 27 Mei–2 September 2024.

OPEC juga mempertahankan prospek pertumbuhan permintaan minyak global yang solid pada tahun ini, didorong oleh ekspektasi peningkatan perjalanan dan pariwisata pada paruh kedua 2024.

Di tempat lainnya, data industri menunjukkan persediaan minyak mentah AS turun 2,428 juta barel pada pekan lalu, melebihi ekspektasi pasar yang memperkirakan penurunan 1,75 juta barel.

Sementara, data menunjukkan bahwa inflasi harga konsumen di China naik lebih kecil dari perkiraan pada Mei, sementara deflasi produsen terus berlanjut.

Investor sekarang menantikan pembacaan data inflasi utama AS dan keputusan suku bunga bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) terbaru. (ADF)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement