"Selisih harga antara minyak WTI spot dan kontrak satu bulan ke depan turun menjadi USD0,01 per barel dari sebelumnya USD1,52 per barel sebulan lalu," kata analis ANZ Research, dilansir dari Dow Jones Newswires.
"Ini menunjukkan permintaan minyak fisik saat ini masih lemah."
Sementara, analis Bank of America menilai, kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina berpotensi meningkatkan produksi minyak dan menekan harga Brent, memberikan sedikit kelonggaran bagi konsumen.
"Kami memperkirakan harga minyak Brent bisa turun USD5 hingga USD10 per barel jika pasokan minyak Rusia tidak lagi harus dikirim jauh ke India atau China, sehingga lebih banyak suplai tersedia di pasar," ujar analis Bank of America.
Margin kilang global juga berpotensi menyusut karena produk minyak Rusia, seperti solar, tidak lagi perlu menempuh perjalanan panjang.
Namun, risiko harga tetap ada, karena AS dapat memperketat sanksi terhadap Rusia jika negosiasi mengalami hambatan. (Aldo Fernando)