"Kami melihat level support di MYR4.150 per ton dan resistance di MYR4.320 per ton," ujar pedagang minyak sawit David Ng kepada Bernama.
Di pasar energi yang lebih luas, harga minyak mentah juga melemah untuk pekan kedua berturut-turut, seiring kekhawatiran bahwa perang dagang AS-China yang berkepanjangan dapat menghambat permintaan minyak dengan memperlambat pertumbuhan ekonomi global.
Harga minyak Brent tercatat turun 1 persen sepanjang pekan ini, melanjutkan pelemahan selama dua pekan berturut-turut. Sebelumnya, harga Brent anjlok 9,9 persen pada pekan lalu, sementara WTI juga turun 1,26 persen pekan ini setelah penurunan 10,6 persen pada pekan sebelumnya.
Kabar lainnya, laporan dari perusahaan survei kargo menunjukkan pengiriman minyak sawit Malaysia meningkat antara 29,3 persen hingga 52,8 persen secara bulanan dalam sepuluh hari pertama April.
Sementara itu, stok minyak sawit per akhir Maret naik 3,52 persen dibanding Februari menjadi 1,56 juta ton, menandai peningkatan pertama sejak September, menurut Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB).