Selain itu, peristiwa El Nino juga perlu diwaspadai terkait produktivitas sawit. Tidak hanya memicu kebakaran lahan, El Nino bisa berdampak secara tidak langsung pada penurunan produktivitas kelapa sawit hingga 50 persen.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak terjadinya El Nino pada Agustus-September 2023.
Selain itu, petani sawit masih dihadapkan pada mahalnya harga pupuk sejak tahun lalu. Harga pupuk urea di pasar global sempat mencapai level tertinggi pada April tahun lalu seharga USD925 per ton.
Hingga akhir Februari 2023, patokan harga pupuk urea di pasar global mencapai USD357,5 per ton. Harga ini menurun 19 persen dibanding Januari 2023 secara bulanan dan telah menurun 51 persen dibanding Februari 2022 secara tahunan.
Namun demikian, meski menurun sejak Oktober 2022, harganya masih lebih mahal di bandingkan di awal pandemi pada 2020.
(FRI)