Melansir Reuters, selisih harga kontrak enam bulan antara Brent dan WTI menunjukkan bahwa harga untuk pengiriman lebih cepat kini lebih rendah dibanding pengiriman di masa depan—kondisi yang disebut contango.
Pola ini mendorong pedagang menyimpan minyak untuk dijual di kemudian hari dengan harga lebih tinggi ketika pasokan mulai menurun.
Struktur contango pada Brent, yang muncul Kamis lalu untuk pertama kalinya sejak Mei, kini berada pada level terlebar sejak Desember 2023.
Sementara untuk kontrak berjangka minyak AS, pola yang sama muncul Jumat lalu, pertama kali sejak Januari 2024.
“Ketakutan akan kelebihan pasokan kini benar-benar membayangi pasar, terutama untuk prospek 2026. Kita mungkin mulai melihat peningkatan penyimpanan minyak terapung dan tangki-tangki darat yang kembali terisi,” ujar Partner di Again Capital, John Kilduff.