Jika konflik terus berlanjut, hal ini berisiko melibatkan negara-negara lain di kawasan, khususnya Iran, pendukung Hamas, produsen minyak terbesar ketiga di Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).
Sementara itu, stok minyak mentah AS naik pada minggu lalu sebesar 3,03 juta barel, mengutip angka American Petroleum Institute. Analis memperkirakan stok akan meningkat sekitar 2,4 juta barel.
Namun, semua risikonya tetap pada sisi positif, kata Sycamore dari IG.
"Apa pun mulai dari data IHK AS yang lebih dingin dari perkiraan malam ini hingga serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap infrastruktur minyak Rusia hingga respons dari Iran setelah Israel membunuh dua jenderalnya di Suriah pekan lalu lebih dari mampu untuk menyalakan kembali tren naik," imbuhnya.
Secara terpisah, pemerintah menaikkan perkiraan produksi minyak mentah AS, memperkirakan peningkatan sebesar 280.000 barel per hari menjadi 13,21 juta barel per hari pada tahun 2024, naik 20.000 barel per hari dari perkiraan sebelumnya dari Badan Informasi Energi (EIA) AS.
Namun, EIA memperkirakan harga minyak mentah Brent rata-rata USD88,55 per barel pada tahun 2024, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar USD87 per barel. (ADF)