Mengingat kelompok ini terus menahan pasokan minyak dalam jumlah besar dari pasar untuk mendukung harga. Sementara gejolak perang di Timur Tengah masih belum memberikan dampak signifikan bagi penguatan harga minyak.
“Kami yakin hal ini akan terus berlanjut pada tahun 2024, namun terdapat risiko yang jelas,” ujar riset ING.
Arab Saudi dan Rusia akan melanjutkan pengurangan pasokan tambahan secara sukarela hingga akhir kuartal pertama 2024, sementara beberapa negara anggota lainnya telah mengumumkan pengurangan pasokan tambahan secara sukarela.
Secara total, pemotongan ini berjumlah kurang dari 2,2 juta barel/hari. Namun, jumlah yang sebenarnya termasuk dalam pemotongan tambahan baru adalah 900 ribu barel/hari.
Pengurangan pasokan ini seharusnya cukup untuk menghilangkan surplus pasokan di kuartal pertama 2024 (1Q24).