Anggota The Fed, James Bullard, Ralph Bostic dan Loretta Mester juga akan berbicara pada Jumat ini dan berpotensi menawarkan lebih banyak isyarat untuk kenaikan suku bunga AS.
Pasar secara luas memperkirakan kenaikan setidaknya 25 basis poin oleh The Fed pada bulan Juli mendatang.
Kekhawatiran atas inflasi yang tinggi di seluruh dunia juga didorong oleh data inflasi Jepang yang lebih kuat dari perkiraan. Dengan indikator inflasi inti mencapai level tertinggi dalam 42 tahun.
Namun, pasar minyak masih dapat sedikit berharap dari penurunan persediaan AS, ditambah dengan permintaan bahan bakar yang kuat di negara tersebut.
Diketahui persediaan cadangan minyak AS menyusut dan menunjukkan permintaan bahan bakar paling kuat sejak Desember tahun lalu.
Data pada Kamis (22/6/2023) menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS menyusut jauh lebih banyak dari yang diperkirakan dalam sepekan hingga 16 Juni kemarin.
Sementara total produk bahan bakar yang dipasok mencapai level tertinggi sejak Desember 2022.
Pembacaan menunjukkan bahwa permintaan bahan bakar AS memanas seiring dengan musim panas yang mendorong orang melakukan perjalanan dan membutuhkan lebih banyak bahan bakar. Kondisi ini berpotensi mendorong pasokan minyak yang lebih ketat dalam beberapa minggu mendatang.
Ditambah dengan Arab Saudi yang memproduksi minyak lebih rendah yang merupakan konsekuensi pemotongan oleh OPEC+ dapat memperketat pasokan minyak global tahun ini.
Namun, banyak perekonomian yang masih terjebak dalam inflasi hingga kemerosotan ekonomi menjadi kekhawatiran pasar bahwa akan mendorong permintaan yang memburuk. (ADF)